Selasa, 08 Januari 2013

Transaksional


BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Analisis transaksional dikembangkan oleh Eric Berne tahun 1960. Dalam mengembangkan pendekatan ini Eric Berne menggunakan berbagai bentuk permainan antara orang tua, orang dewasa dan anak. Dalam eksprerimen yang dilakukan Berne mencoba meneliti dan menjelaskan bagaimana status ego anak, orang dewasa dan orang tua, dalam interaksi satu sama lain, serta bagaimana gejala hubungan interpersonal ini muncul dalam berbagai bidang kehidupan seperti misalnya dalam keluarga, dalam pekerjaan, dalam sekolah, dan sebagainya.
Dari eksperimen ini Berne mengamati bahwa kehidupan sehari-hari banyak ditentukan oleh bagaimana ketiga status ego (anak, dewasa, dan orang tua) saling berinteraksi dan hubungan traksaksional antara ketiga status ego itu dapat mendorong pertumbuhan diri seseorang, tetapi juga dapat merupakan sumber-sumber gangguan psikologis.
Percobaan Eric Berne ini dilakukan hamper 15 tahun dan akhirnya dia merumuskan hasil percobaannya itu dalam suatu teori yang disebut Analisis Transaksional dalam Psikoterapi yang diterbitkan pada tahun 1961. Selanjutnya tahun 1964 dia menulis pula tentang Games Pupil Play, dan tahun 1966 menerbitkan Principles of Group Treatment.  Pengikut Eric Berne adalah Thomas Harris, Mc Neel J. dan R. Grinkers.

2.      Rumusan Masalah
1.      Apa sebenarnya analisis transaksional dan tujuannya.
2.      Bagaimana memahami konsep dasar dalam analisis transaksional, fungsi dan peran dari terapis.
3.      Bagaimana membangun hubungan interpersonal yang posistf antara konselor dan klien.
4.      Apa dan bagaimana prosedur dan teknik yang perlu diperhatikan ketika melakukan analisis transaksional.



3.      Tujuan
1.    Untuk mengetahui dan memahami pengertian analisis transaksional, dan tujuannya.
2.    Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar dalam analisis transaksional, fungsi dan peran dari terapis.
3.    Untuk mengetahui dan memahami bagaimana hubungan interpersonal yang  posistf antara konselor dan klien.
4.    Untuk mengetahui dan memahami prosedur dan teknik yang perlu diperhatikan ketika melakukan analisis transaksional.






















BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian
Analisis Transaksional adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. Analisis Transaksional dapat dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk pendekatan kelompok. Pendekatan ini menekankan pada aspek perjanjian dan keputusan. Melalui perjanjian ini tujuan dan arah proses terapi dikembangkan sendiri oleh klien, juga dalam proses terapi ini menekankan pentingnya keputusan-keputusan yang diambil oleh klien. Maka proses terapi mengutamakan kemampuan klien untuk membuat keputusan sendiri, dan keputusan baru, guna kemajuan hidupnya sendiri.
Analisis transaksional, adalah penjabaran dari yang dilakukan orang-orang terhadap satu sama lain, sesuatu yang terjadi diantara orang-orang melibatkan suatu transaksi diantara perwakilan ego mereka, dimana saat pesan disampaikan diharapkan ada respon.[1]
2.      Tujuan
Tujuan dari konseling menurut pendekatan analisis transaksional ialah supaya konseli menjadi sadar akan seluruh hambatan yang diciptakannya sendiri dalam berkomunikasi dengan orang lain, serta kemudian mengembangkan suatu pola interaksi sosial yang sesuai dengan situasi dan kondisi, dengan menempatkan diri dalam keadaan diri yang memungkinkan proses komunikasi yang sehat.[2]
Analisis transaksional sebenarnya bertujuan untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi (siapa-siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa yang dipertukarkan).
Tujuan utama dari analisis transaksional adalah membantu klien dalam membuat keputusan-keputusan baru yang berhubungan tingkah lakunya saat ini dan arah hidupnya. Sedangkan sasarannya adalah mendorong klien agar menyadari, bahwa kebebasan dirinya dalam memilih telah dibatasi oleh keputusan awal mengenai posisi hidupnya serta pilihan terhadap cara-cara hidup yang stagnan dan deterministik. Menurut Berne (1964) dalam Corey (1988) bahwa tujuan dari analisis transaksional adalah pencapaian otonom yang diwujudkan oleh penemuan kembali tiga karakteristik; kesadaran, spontanitas, dan keakraban. Penekanan terapi adalah menggantikan gaya hidup yang ditandai oleh permainan yang manipulatif dan oleh skenario-skenario hidup yang menyalahkan diri dan gaya hidup otonom ditandai dengan kesadaran spontanitas dan keakraban. Menurut Haris (19967) yang dikutip dalam Corey (1988) tujuan pemberian treatment adalah menyembuhkan gejala yang timbul dan metode treatment adalah membebaskan ego Orang Dewasa sehingga bisa mengalami kebebasan memilih dan penciptaan pilihan-pilihan baru atas pengaruh masa lampau yang membatasi. Tujuan terapeutik, dicapai dengan mengajarkan kepada klien dasar-dasar ego Orang Tua, ego Orang Dewasa, dan ego Anak. Para klien dalam setting kelompok itu belajar bagaimana menyadari dan menjabarkan ketiga ego selama ego-ego tersebut muncul dalam transaksi-transaksif kelompok.[3]
3.      Konsep Dasar
Analisis Transaksional berakar dalam suatu filsafat anti deterministik yang memandang bahwa kehidupan manusia bukanlah suatu yang sudah ditentukan. Analisis Transaksional didasarkan pada asumsi atau anggapan bahwa orang mampu memahami keputusan-keputusan pada masa lalu dan kemudian dapat memilih untuk memutuskan kembali atau menyesuaikan kembali keputusan yang telah pernah diambil. Berne dalam pandangannya meyakini bahwa manusia mempunyai kapasitas untuk memilih dan, dalam menghadapi persoalan-persoalan hidupnya. Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi, yang dipertukarkan adalah pesan pesan baik verbal maupun nonverbal. Corak konseling ini dapat diterapkan dalam konseling individual, tetapi dianggap paling bermanfaat didalam konseling kelompok, Perhatian utama diberikan pada manipulasi dan siasat yang digunakan oleh orang dalam berkomunikasi satu sama lain ( games people play ). Dibedakan antara tiga pola berperilaku atau keadaan diri ( ego states), yaitu orang tua ( parent ). Orang dewasa (adult) anak (child). Keadaan orang tua (parent ego state) adalah berperilaku yang dianjurkan oleh pihak orang atau instansi sosial yg berperanan penting selama masa pendidikan seseorang, seperti orang tua kandung, sekolah dan badan keagamaan. Keadaan orang dewasa (adult ego state) adalah bagian kepribadian yang berhadapan dengan realitas sebagaimana adanya dan mengolah fakta serta data untuk membuat keputusan. Keadaan anak (child ego state) adalah bagian kepribadian yang didorong oleh beraneka perasaan spontan dan keinginan untuk melakukan apa yang di sukai, seperti dapat disaksikan perilaku tindakan anak kecil. Tiga keadaan diri ini tidak terikat pada umur atau fase perkembangan tertentu, sehingga seseorang yang berumur dewasa berada dalam salah satu dari tiga keadaan diri itu dan dapat berpindah dari keadaan diri yang satu ke keadaan yang lain.
Haris mendiskripsikan sikap hidup terhadap diri sendiri dan orang lain, yaitu :
1.      Iam ok you are ok : sikap hidup seseorang yang mampu mengatur dirinya dengan baik dan membina kontak sosial yang memuaskan.
2.      Iam ok you are not ok : sikap hidup seseorang yang melimpahkan kesukaran kesukarannya sendiri pada orang lain dan menyalahkan orang lain.
3.      Iam not ok  you are ok : sikap hidup seseorang yang merasa depresif dan tak berdaya, dibanding dengan orang lain.
4.      Iam not ok you are not ok : sikap hidup seseorang yang menyerah saja, tidak mempunyai harapan dan membiarkan dirinya di bawa oleh pasang surut kehidupan.[4]


4.      Fungsi dan Peran Terapis
Harris (1967) yang dikutip dalam Corey (1988) memberikan gambaran peran terapis, seperti seorang guru, pelatih atau nara sumber dengan penekanan kuat pada keterlibatan. Sebagai guru, terapis menerangkan konsep-konsep seperti analisis struktural, analisis transaksional, analisis skenario, dan analisis permainan. Selanjutnya menurut Corey (1988), peran terapis yaitu membantu klien untuk membantu klien menemukan suasana masa lampau yang merugikan dan menyebabkan klien membuat keputusan-keputusan awal tertentu, mengindentifikasikan rencana hidup dan mengembangkan strategi-strategi yang telah digunakannya dalam menghadapi orang lain yang sekarang mungkin akan dipertimbangkannya. Terapis membantu klien memperoleh kesadaran yang lebih realistis dan mencari alternatif-alternatif untu menjalani kehidupan yang lebih otonom.
Terapis memerlukan hubungan yang setaraf dengan klien, menunjuk kepada kontrak terapi, sebagai bukti bahwa terapis dan klien sebagai pasangan dalam proses terapi. Tugas terapi adalah, menggunakan pengetahuannya untuk mendukung klien dalam hubungannya dengan suatu kontrak spesifik yang jelas diprakarsai oleh klien. Konselor memotivasi dan mengajari klien agar lebih mempercayai ego Orang Dewasanya sendiri ketimbang ego Orang Dewasa konselor dalam memeriksa keputusan–keputusan lamanya serta untuk membuat keputusan-keputusan baru.
5.      Hubungan Konselor Dengan Klien
Pelaksanaan terapi analisis transaksional beradasarkan kontrak, kontrak tersebut menjelaskan keinginan klien untuk berubah, di dalam kontrak berisi kesepakatan-kesepakatan yang spesifik, jelas, dan ringkas. Kontrak menyatakan apa yang dilakukan oleh klien, bagaimana klien melangkah ke arah tujuan-tujuan yang telah ditetapkannya dan kapan kontrak tersebut akan berakhir. Kontrak dapat diperpanjang, konselor akan mendukung dan bekerja sesuai kontrak yang telah menjadi kesepakatan bersama. Pentingnya keberadaan kontrak, karena umumnya dalam terapi, klien seringkali keluar dari kesepakatan awal. Menyimpang, cenderung memunculkan masalah-masalah baru, bersikap pasif, dan dependen akibatnya proses penyembuhan membutuhkan tambahan waktu. Dengan adanya kontrak maka kewajiban tanggungjawab bagi klien semakin jelas, membuat usaha klien untuk tidak keluar pada kesepakatan dan komitmen untuk penyembuhan tetap menjadi perhatian, maka klien menjadi fokus pada tujuan-tujuan sehingga proses penyembuhan akan semakin cepat.
Maksud dari kontrak lebih spesifik, yaitu menyepakati cara-cara yang sesungguhnya digunakan dalam terapi yang disesuikan dengan kebutuhan klien dengan memperhatikan apakah untuk individu atau kelompok.
6.      Teknik dan Prosedur Terapi
Untuk melakukan terapi dengan pendekatan analisis transaksional menurut Haris dalam Corey (1988) treatment individu-individu dalam kelompok adalah memilih analisis-analisis transaksional, menurutnya fase permualaan analisis transaksional sebagai suatu proses mengajar dan belajar serta meletakan pada peran didaktik terapis kelompok. Konsep-konsep analisis transaksional beserta tekniknya sangat relevan diterapkan pada situasi kelompok, meskipun demikian penerapan pada individu juga dianggap boleh dilakukan. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh, bila digunakan dengan pendekatan kelompok. Pertama, berbagai ego Orang Tua mewujudkan dirinya dalam transaksi-transaksi bisa diamati. Kedua, karakteristik-karakteristik ego anak pada masing-masing individu di kelompok bisa dialami. Ketiga, individu dapat mengalami dalam suatu lingkungan yang bersifat alamiah, yang ditandai oleh keterlibatan orang lain. Keempat, konfrontasi permainan yang timbal-balik dapat muncul secara wajar. Kelima, para klien bergerak dan membaik lebih cepat dalam treatment kelompok. Prosedur pada analisis transaksional dikombinasikan dengan terapi Gestalt, seperti yang dikemukakan oleh James dan Jongeward (1971) dalam Corey (1988) dia menggabungkan konsep dan prosedur analisis transaksional dengan eksperimen Gestalt, dengan kombinasi tersebut hasil yang diperoleh dapat lebih efektif untuk mencapai kesadaran diri dan otonom. Sedangkan teknik-teknik yang dapat dipilih dan diterapkan dalam analisis transaksional, yaitu;[5]
1.     Analisis struktural, para klien akan belajar bagaimana mengenali ketiga perwakilan ego-nya, ini dapat membantu klien untuk mengubah pola-pola yang dirasakan dapat menghambat dan membantu klien untuk menemukan perwakilan ego yang dianggap sebagai landasan tingkah lakunya, sehingga dapat melihat pilihan-pilihan.
2.     Metode-metode didaktik, analisis transaksional menekankan pada domain kognitif, prosedur belajar-mengajar menjadi prosedur dasar dalam terapi ini.
3.    Analisis transaksional, adalah penjabaran dari yang dilakukan orang-orang terhadap satu sama lain, sesuatu yang terjadi diantara orang-orang melibatkan suatu transaksi diantara perwakilan ego mereka, dimana saat pesan disampaikan diharapkan ada respon. Ada tiga tipe transaksi yaitu; komplementer, menyilang, dan terselubung.
4.    Permainan peran, prosedur-prosedur analisis transaksional dikombinasikan dengan teknik psikodrama dan permainan peran. Dalam terapi kelompok, situasi permainan peran dapat melibatkan para anggota lain. Seseorang anggota kelompok memainkan peran sebagai perwakilan ego yang menjadi sumber masalah bagi anggota lainnya, kemudian dia berbicara pada anggota tersebut. Bentuk permainan yang lain adalah permainan menonjolkan gaya-gaya yang khas dari ego Orang Tua yang konstan.
5.    Analisis upacara, hiburan, dan permainan, analisis transaksional meliputi pengenalan terhadap upacara (ritual), hiburan, dan permainan yang digunakan dalam menyusun waktunya. Penyusunan waktu adalah bahan penting bagi diskusi dan pemeriksaan karena merefleksikan keputusan tentang bagaimana menjalankan transaksi dengan orang lain dan memperoleh perhatian.
6.    Analisa skenario, kekurangan otonomi berhubungan dengan keterikatan individu pada skenario atau rencana hidup yang ditetapkan pada usia dini sebagai alat untuk memenuhi kebutuhannya di dunia sebagaimana terlihat dari titik yang menguntungkan menurut posisi hidupnya. Skenario kehidupan, yang didasarkan pada serangkaian keputusan dan adaptasi sangat mirip dengan pementsan sandiwara.



BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Dari gambaran tentang analisis transaksional di atas kami dapat memberikan kesimpulan bahwa:
Pertama, analisis transaksional menggunakan pendekatan Psychotherapy, dengan menekankan pada hubungan interaksional. Analisis Transaksional dapat dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk pendekatan kelompok. Pendekatan ini menekankan pada aspek perjanjian dan keputusan. Melalui perjanjian ini tujuan dan arah proses terapi dikembangkan sendiri oleh klien, proses terapi mengutamakan kemampuan klien untuk membuat keputusan sendiri, dan keputusan baru, guna kemajuan hidupnya sendiri.
Kedua, analisis transaksional menggunakan suatu sistem terapi yang berlamdaskan pada teori kepribadian yang menggunakan pola perwakilan ego yang erpisah Sikap dasar ego yang mengacu pada sikap orang tua (Parent= P. exteropsychic); sikap orang dewasa (Adult=A. neopsychic); dan ego anak (Child = C, arheopsychic). Ketiga sikap tersebut dimiliki setiap orang (baik dewasa, anak-anak, maupun orangtua), dengan skenario kehidupan pesan-pesan verbal dan non verbal orang tua, mengkomunikasikan bagaimana mereka melihat dan bagimana merasakan diri kita. Kita membuat keputusan yang memberikan andil pada pembentukan perasaaan sebagai pemenang (perasaan “OK”) atau perasaan sebagai orang yang kalah (perasaan “tidak OK”). Dalam hal ini, konsep analisis transaksional memiliki empat posisi dasar yaitu; 1) Saya OK—Kamu OK, 2)Saya OK—Kamu Tidak OK, 3) Saya Tidak OK—Kamu OK, dan 4) Saya Tidak OK—Kamu Tidak OK.
Ketiga, yang penting untuk diketahui baik, konselor maupun klien ketika memulai proses terapi untuk mencapai tujuan adalah; 1) Tidak ada kesenjangan pemahaman antara klien dan konselor yang tidak dapat jembatani. 2)  Klien memiliki hak-hak yang sama dan penuh dalam terapi, artinya klien memiliki hak untuk menyimpan atau tidak mengungkapkan sesuatu yang dianggap rahasia. Ketiga, kontrak memperkecil perbedaan status dan menekankan persamaan di antara konselor dan klien.
DAFTAR PUSTAKA

ü      Corey, Gerald. 1988. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. PT Eresco. Jakarta.
ü      Winkel, & M. M. Sri Astuti, Bimbingan Konseling di Institut Pendidikan, Media Abadi, Yogjakarta, 2007
ü      Muhamad. Teori-teori konseling. Surya Pustaka Bani Quraisy. Bandung. 2003



[2] W. S. Winkel, & M. M. Sri Astuti, Bimbingan Konseling di Institut Pendidikan, Media Abadi, Yogjakarta, 2007, hlm 455.
[3] Gerald Corey. 1988. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. PT Eresco. Jakarta.
[4] Opcit, hlm 455
[5] Corey, Gerald. 1988. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. PT Eresco. Jakarta.

Kemandirian Siswa


LAPORAN HASIL UJI COBA
SKALA KEMANDIRIAN SISWA
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh kelulusan
Pada mata kuliah Pengukuran Skala Psikologi
IAIN Warna
Oleh:
Siti Roikhanah B07208146
Eka Adi Prasetyo B07208099
Kamelia B07208153
Fatkhullah B07208149
Faradibah Ferucha B07208088

Dosen Pengampu:
DR. Abdul Muhid, M. Si
Nip. 197502052003121002

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2011
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Uji Coba Skala Kemandirian Siswa ini telah diperiksa dan disetujui
untuk disajikan




Surabaya, 12 Januari 2011



Mengetahui,






     Kepala Sekolah                                                       Dosen Pembimbing
  SMP ”AL-ISLAM”                                            
            Krian

                                                                                      
       Purwono, S. Pd                                                   DR. Abdul Muhid, M.Psi
                                                        Nip. 197502052003121002


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik serta hidayahNYA, sehingga penulisan laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa laporan ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah dihadirkan oleh Allah SWT untuk membantu penulis, baik itu bantuan moral, material maupun spiritual, tiada kata yang patut kami ucapkan selain ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan semoga mendapatkan pahala dari Allah SWT. Khususnya kepada:
1.      Bapak DR. Abdul Muhid, M. Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Penyusunan Skala Psikologi.
2.      Ibu Arik Irawati, S. Psi selaku asisten dosen pembimbing mata kuliah Penyusunan Skala Psikologi.
3.      Bapak  Purwono S. Pd selaku kepala sekolah SMP ”AL-ISLAM” Krian yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan tugas uji coba tes ini.
4.      Semua guru SMP ”AL-ISLAM” Krian yang senantiasa membantu dalam penyebaran angket atau kuesioner ini.
5.      Para siswa kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J SMP ”AL-ISLAM” Krian yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengerjakan angket atau kuesioner yang telah diajukan.
6.      Serta seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian tugas laporan ini.
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan selanjutnya.
Akhirnya, semoga segala amal baik yang semua pihak berikan kepada penulis mendapatkan balasan sebaik mungkin dari Allah SWT, penguasa alam semesta.
     
Surabaya, 12 Januari 2011
    Penulis























DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR  ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii
BAB I : PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang.................................................................................. 1
B.     Tujuan ............................................................................................. 2
C.     Manfaat............................................................................................ 2
BAB II : PENGEMBANGAN SPESIFIKASI SKALA PSIKOLOGI
A.  Konstruk Teoritik Variabel yang Diukur ............................................. 3
B.   Aspek-aspek dan Indikator................................................................ 4
C.  Definisi Konsep ................................................................................. 6
D.  Definisi Operasional ........................................................................... 6
E.   Blue Print........................................................................................... 6
BAB III : PROSES UJI COBA SKALA PSIKOLOGI
A.  Subjek Uji Coba  .............................................................................. 8
B.   Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................ 8
C.  Model Skala ...................................................................................... 8
D.  Penulisan Aitem ................................................................................. 8
E.   Pelaksanaan Uji Coba  ...................................................................... 9



BAB IV : ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA PSIKOLOGI
A.  Perhitungan Skor  ............................................................................ 14
B.   Penyekoran Jawaban Skala  ............................................................ 14

C.  Uji Validitas  .................................................................................... 14

D.  Uji Reliabilitas  ................................................................................. 27
E.   Seleksi dan Perakitan Aitem  ............................................................ 31
BAB V : PENUTUP
A.  Kesimpulan  .................................................................................... 32

B.   Saran  ............................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA  ................................................................................ 34
LAMPIRAN  .............................................................................................. 35
















DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Blue Print....................................................................................... 9
Tabel 5.2 : Hasil Validitas Aitem ..................................................................... 19
Tabel 5.3 : Hasil Validitas Dimensi/Indikator (Perfaktor)................................... 22
Tabel 5.4 : Hasil Reliabilitas............................................................................. 29






















DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Skala Penelitian........................................................................ 43
Lampiran 2: Tabulasi Jawaban Responden................................................... 46
Lampiran 3: Perhitungan Validitas Aitem ...................................................... 61
Lampiran 4: Perhitungan Validitas Perfaktor/Indikator................................... 64
Lampiran 5: Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Coba........................... 65




















BAB I
PENDAHULUAN

D.    Latar Belakang
         Dalam dunia pendidikan, peserta didik (siswa)  maupun remaja itu sendiri mengalami begitu banyak gelaja-gejala baik dikarenakan dirinya sendiri maupun lingkungan yang mana menjadi suatu kendala utama dalam mempersiapkan individu- individu yang mampu mengarungi kehidupan masa mendatang yang menjadi kompleks dan penuh tantangan. Oleh sebab itu, perkembangan kemandirian remaja menuju ke arah kesempurnaan menjadi sangat penting untuk diikhtiarkan secara serius, sistematis dan terprogram. Sebab, problem kemandirian seunggulannya bukanlah hanya merupakan masalah intergeneration (dalam generasi), tetapi juga merupakan masalah between generation (antar generasi). Perubahan tata nilai yang terjadi dalam generasi dan antar generasi akan tetap memposisikan kemandirian sebagai isu aktual dalam perkembanagan manusia.
         Perkembangan kemandirian itu semakin menjadi sangat penting didunia pendidikan karena semakin terlihatnya gejala-gelaja negatif yang dilalukan peserta didik. Gejala-gejala tersebut antara lain:
1.      Ketergantungan disiplin dari luar dan bukan karena niat sendiri secara ikhlas. Dalam dunia pendidikan semakin sulit menemukan kedisiplinan yang memang muncul secara ikhlas dalam diri peserta didik..
2.      Sikap tidak peduli terhadap lingkungan, baik lingkungan sekolah maupun rumah.
3.      Kecenderungan untuk mematuhi peraturan baik disekolah maupun dirumah dan kurangnya menghormati orang lain baik guru, orang tua dan teman






E.     Tujuan
Uji coba skala kemandirian ini secara umum bertujuan antara lain:
1.      Untuk mengukur sejauh mana kemandirian yang dimiliki oleh siswa-siswi di sekolah.
2.      Untuk mengetahui adanya kesesuaian antara skala yang diujikan kepada siswa dengan tingkat kemandirian yang dimiliki.
3.      Digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah penyusunan skala psikologi (psp).
Selain itu juga, terdapat tujuan khusus yang hendak dicapai dengan adanya uji coba penyusunan skala ini yaitu untuk menguji validitas dan reliabilitas suatu aitem alat ukur Skala Kemandirian Siswa.
Yang dalam hal ini adalah SMP ”AL-ISLAM” Krian.
F.      Manfaat
         Hasil uji coba ini dapat dijadikan sebagai motivasi dalam meningkatkan kemandirian peserta didik. Hasil uji coba ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa pada sekolah tersebut, tetapi juga bermanfaat bagi instansi atau pihak sekolah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemandirian yang dimiliki oleh peserta didiknya sehingga bisa membantu instansi atau pihak sekolah dalam pengambilan cara meningkatkan kemandirian peserta didik disekolah tersebut.











BAB II
 PENGEMBANGAN SPESIFIKASI SKALA PSIKOLOGI

A.     Konstruk Teoritik Variabel yang Diukur
                           Kemandirian berasal dari kata mandiri yang artinya berdiri sendiri, mampu berbuat usaha sendiri. Menurut Hetherington mengemukakan bahwa “ kemandirian menunjukkan kepada adanya kemampuan untuk mengambil inisiatif, kemampuan mengatasi masalah, penuh ketekunan, mengatasi sendiri kesulitannya dan ingin melakukan hal-hal untuk dan oleh dirinya sendiri.
Caplin (1997) menganggap kemandirian sebagai keadaan pengaturan diri, atau kebiasaan individu manusia untuk memilih, menguasai dan menentukan dirinya sendiri
Teori tersebut menjelaskan adanya pengaturan diri atau kebiasaan diri individu  tersebut menyatakan bahwa suatu kebiasaan  individu mampu mengatasi segala sesuatunya sendiri.
Jhonson & Medinnus, (widjaja : 1986), kemandirian merupakan salah satu ciri kematangan yang memungkinkan seseorang anak berfungsi otonom, berusaha kearah terwujudnya prestasi pribadi dan tercapainya suatu tujuan.
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kemandirian berarti suatu sikap yang menjadi ciri dimana seseorang mampu mencapai tujuan dengan mengurus segalanya sendiri.
Vinake dalam ensicycopedia of pshycology (dalam widhya: 2007) mendefinisikan kemandirian sebagai suatu tindakan yang lebih berkenaan dengan kebutuhan, persepsi diri sendiri dari pada merespon terhadap tuntutan lingkungan atau orang lain, tidak tergantung kepada orang lain, dan lebih didasarkan kepada persepsi yang dimilikinya sendiri dapat dikatakan bahwa hal tersebut bebas dari pengaruh orang lain.
Teori tersebut menjelaskan bahwa kemandirian adalah lebih percaya kepada diri sendiri, melihat segala sesuatu berdasarkan pada pendapatnya sendiri, tidak bergantung kepada orang lain.
Menurut Soetalima Sukadi dalam psikologi (Purwanti 1988: 20) mendefinisikan kemandirian sebagai suatu sikap yang mampu menentukan nasib diri sendiri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain sampai batas kemampuannya, mampu bertanggung jawab atas keputusan tindakan atas perasaanya sendiri.
Maksud dari pengertian kemandirian ini, merupakan suatu sikap dimana seseorang dapat mengambil keputusanya sendiri dan mampu mempertanggung jawabkan atas tindakan atau perbuatan yang telah ia lakukan.
Kartini Kartono (1987: 22) mendefinisikan kemandirian sebagai suatu hasrat untuk melakukan tugas secara mandiri, mencoba mendapat pemecahan masalahnya sendiri bila menghadapi masalah, tanpa mengharapkan pengarahan dari orang lain.
Arti pengertian di sini, kemandirian merupakan sifat mandiri melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
B.     Aspek-aspek dan Indikator
1.      Mempunyai inisiatif
a.  Merencanakan sesuatu dengan sendirinya
Adalah suatu sikap yang dimana seseorang individu dapat berencana atau membuat suatu tindakan  atau keputusan tanpa di perintah orang lain atau berdasarkan atas keinginannya sendiri
 b. Mengatasi masalahnya sendiri
Adalah suatu individu dapat atau mampu mennyelesaikan segala urusan atau segala sesuatunya dengan sendirinya tanpa bantuan dari pihak luar atau orang lain
2.      Bertanggung jawab
a. Mengambil resiko atas keputusan yang telah diambil
Adalah suatu individu itu dapat menanggung beban atas suatu tindakan atau perbuatan yang telah dia lakukan sendiri.
b.    Melaksanakan hak dan kewajibanya sendiri
Adalah suatu sikap yang dimana individu tersebut mampu membedakan yang mana hak dan kewajibannya yang harus dia dahulukan atau yang dipatuhi, kemudian menjalankanya sesuai dengan hak dan kewajibanya itu
3.      Percaya diri
a. Melakukan sesuatu berdasarkan kemampuanya sendiri
Adalah suatu tindakan dimana individu tersebut dapat menjalankan atau segala urusannya dengan kemampuan yang dia miliki tanpa ada bantuan dari orang lain
b.    Merasa apa yang telah dilakukan benar
Adalah suatu sikap dimana suatu individu tersebut mempunyai rasa percaya diri yang sangat besar pada dirinya sehingga menganggap apa yang telah dia lakukan atau kerjakan sudah sesuai dengan apa yang dipersepsikannya
c. Merasa teguh pendirian
Adalah suatu sikap dimana individu tersebut  tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dalam segi apapun.
C.     Definisi Konsep
Menurut Hetherington, Caplin, Jhonson & Medinus, Vinake, Soetalima Sukadi dan Kartini Kartono mendefinisikan kemandirian sebagai suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya lalu mampu mengambil inisiatif untuk mengatasi masalah yang akan dihadapi dan memiliki kepercayaan diri dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta mampu bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan.
D.    Definisi Operasional
Kemandirian merupakan suatu sikap dimana seseorang itu mampu bertindak berdasarkan atas kemampuan dan kemauannya sendiri, dan tidak mudah terpengaruh dan dipengaruhi oleh orang lain serta mampu bertangguang jawab atas setiap tindakan/ perbuatan yang telah ia lakukan.



E.     Blue Print
Tujuan penyusunan kisi-kisi (blue print) adalah merumuskan setepat mungkin ruang lingkup dan tekanan uji coba dan bagian-bagiannya, sehingga rumusan tersebut dapat menjadi petunjuk yang efektif bagi penyusun alat ukur. Jadi dalam blue print ini dirumuskan dengan tujuan-tujuan khusus dari hal-hal yang telah dirumuskan dalam wilayah pengukuran, tujuan pengukuran dan materi yang akan diujicobakan. Blue print Skala Kemandirian Siswa pada alat ukur ini dapat dilihat pada halaman berikutnya:


















Tabel 2.1: Blue Print Kemandirian Siswa
NO
KOMPONEN
AITEM
BOBOT
F
%
1
Mempunyai Inisiatif


1.1.      Merencanakan sesuatu dengan sendirinya.
F
UF
1, 7, 20, 26
23
11
36,7%

1.2.      Mengatasi masalahnya sendiri
F
UF
10, 29
4, 8, 14, 27
2
Bertanggung Jawab


2.1.     Mengambil resiko atas keputusan yang telah di ambil
F
UF
2, 9, 18
12, 28
9
30 %

2.2.   Melaksanakan hak dan kewajibannya sendiri
F
UF
6, 19, 22
24
3
Percaya Diri


3.1.     Melakukan sesuatu berdasarkan kemampuan sendiri
F
UF
3, 16
30
10
33,3%

3.2.     Merasa apa yang dikerjakan benar
F
UF
5, 13, 17
-

3.3.       Merasa teguh pendirian
F
UF
11, 15
21, 25





BAB III
PROSES UJI COBA SKALA PSIKOLOGI

A.  Subyek Uji Coba
Subyek uji coba skala kemandirian siswa  adalah siswa-siswi SMP ”AL-ISLAM” Krian, dikelas VIII diantaranya adalah sebagai berikut, kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G, VIII H, VIII I dan VIII J.
B.  Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu yang disediakan untuk mengerjakan skala ini adalah 20 menit, dimana tiap aitemnya diberi waktu untuk mengerjakan sekitar 25 detik. Dan dilaksanakan didalam kelas masing-masing disekolah SMP ”AL-ISLAM” Krian, pada hari Jum’at tanggal 9 Desember 2010.
C.  Model Skala
Dalam uji coba ini menggunakan model Skala Likert untuk mengembangkan alat ukur Psikologi. Skala Likert dengan 5 (lima) pilihan jawaban sebagai berikut:
1.      STS: jika anda berpendapat sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut
2.      TS : jika anda berpendapat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut
3.      N   : jika anda berpendapat netral terhadap pernyataan tersebut
4.      S    : jika anda berpendapat setuju terhadap pernyataan tersebut
5.      SS : jika anda berpendapat sangat setuju terhadap pernyataan tersebut
D.  Penulisan Aitem
            Pernyataan atau aitem yang akan disusun untuk alat ukur ini sesuai dengan blue print  yang disajikan pada bab sebelumnya. Pernyataan dalam alat ukur ini berjumlah 30 buah pernyataan atau aitem yang terbagi dalam 19 butir pernyataan atau aitem favourable dan 11 butir pernyataan atau aitem unfavourable. Untuk membantu penulisan pernyataan atau aitem ini sesuai dengan substansi rekaan teoritik variabel yang akan diukur. Hal ini akan memperumuskan dalam proses penulisan pernyataan. Selain itu masalah penulisan pernyataan juga diperhatikan masalah pembahasan sehingga tidak menimbulkan pengertian yang bias.
Hasil penulisan data pernyataan atau aitem setelah ditelaah ulang kemudian dirakit menjadi satu kesatuan skala yang akan disajikan untuk keperluan uji coba. Adapun bentuk rakitan skala kemandirian yang terdiri dari 30 aitem bagi siswa SMP dapat dilihat dilembar  berikutnya:
E.     Pelaksanaan Uji Coba
Pelaksanaan pengujian alat ukur ini dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2010 dengan durasi waktu yang telah ditentukan yaitu 20 menit, dimana tiap aitemnya diberi waktu untuk mengerjakan sekitar 25 detik untuk menjawab semua pernyataan yang diujikan kepada siswa Kelas VIII SMP “AL-ISLAM” Krian Sidoarjo.






























Aitem yang Belum Diuji Coba
Petunjuk
Baca dan pahamilah pernyataan berikut ini dan kemudian nyatakanlah apakah isinya sesuai keadaan diri anda dengan cara menyilang pernyataan pilihan sebagai berikut:
STS : Sangat tidak setuju.
TS    : Tidak setuju.
N      : Netral.
S      : Setuju.
SS    : Sangat setuju.
1.      Sebelum berangkat sekolah, saya belajar materi yang akan di pelajari dikelas.
[STS]               [TS]                 [N]                   [S]                   [SS]
2.      Saya berani menerima hukuman bila melanggar tata tertib sekolah.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
3.      Saya menyiapkan kebutuhan sekolah sendiri.
[STS]               [TS]                 [N]                   [S]                  [SS]
4.      Dalam mengerjakan tugas, saya minta bantuan teman.
[STS]               [TS]                 [N]                   [S]                  [SS]
5.      Saya tetap mengumpulkan tugas meskipun berbeda dengan hasil teman-teman.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]


6.      Saya mematuhi semua peraturan, baik di rumah maupun di sekolah.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
7.      Saya meminjam buku catatan teman bila ketinggalan pelajaran.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
8.      Saya gelisah bila akan menghadapi ujian.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
9.      Jika mendapatkan nilai jelek, saya pantas di marahi orang tua.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
10.  Saya menyelesaikan sendiri soal-soal ujian, meskipun sulit.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
11.  Merasa nyaman atas apa yang saya lakukan walaupun berbeda dengan teman.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
12.  Saya merasa tenang bila mendapatkan nilai ujian yang jelek.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
13.  Tugas yang saya kerjakan jauh lebih baik dari pada yang di kerjakan teman.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
14.  Ketika mengerjakan soal ujian yang sulit, saya mencontek hasil teman.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
15.  Saya tetap mempertahankan pendapat sendiri meskipun berbeda dengan yang lain.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]


16.  Saya bingung bila mendapatkan  nilai ujian yang jelek.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
17.  Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri dari pada berkelompok.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
18.  Semua tugas sekolah saya kerjakan sendiri.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
19.  Saya kecewa bila ada jam kosong atau ada guru yang izin.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
20.  Sesampainya dirumah, saya mengulas kembali pelajaran yang telah guru berikan.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
21.  Saya lebih percaya pendapat teman dari pada pendapat sendiri.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS] 
22.  Saya menyelesaikan tugas-tugas dengan tepat waktu.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
23.  Jika hanya dimarahi orang tua saja, saya baru akan mengerjakan tugas sekolah.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
24.  Saya senang melimpahkan kesalahan pada teman.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
25.  Saya mudah terpengaruh oleh pendapat teman.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]

26.  Setiap jam istirahat saya meluangkan waktu  untuk membaca buku di perpustakaan.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
27.  Berangkat dan pulang sekolah saya diantar jemput orang tua.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
28.  Saya melarikan diri bila melanggar peraturan sekolah.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
29.  Saya lebih senang mengerjakan tugas sendiri.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
30.  Tugas yang saya kerjakan sama dengan yang di kerjakan teman.
[STS]               [TS]                 [S]                   [SS]
















BAB IV
ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA PSIKOLOGI

A.     Perhitungan Skor
Untuk perhitungan skor jawaban, terlebih dahulu memuat ringkasan jumlah untuk jawaban untuk setiap pilihan. Langkah-langkah yang harus digunakan dalam menentukan skor ini adalah sesuai ketentuan yaitu untuk nilai:

Aitem Favourable (F)

Aitem Unfavourable (UF)

STS : 0

STS : 4

TS : 1

TS : 3

N : 2

N : 2

S : 3

S : 1

SS : 4

SS : 0


Dan hasil analisis data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan program SPSS
versi 11.5.
B.     Penyekoran Jawaban Skala
Setelah memperoleh skor untuk tiap-tiap pilihan jawaban pada setiap pernyataan atau aitem, maka hasilnya digunakan untuk menyekor jawaban asli skala dan untuk memperoleh nilai angka yang dapat diolah secara matematis.  Hasil konversi tersebut disajikan pada halaman lampiran.
C.     Uji Validitas
Uji validitas dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat. Validitas alat ukur diuji dengan menggunakan bantuan computer program SPSS versi 11.5. Adapun syarat bahwa aitem-aitem tersebut valid adalah nilai korelasi (r hitung) harus positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel. Dalam uji validitas skala kemandirian menggunakan korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
r xy =


Keterangan:
N     : Banyak subyek
X     : Angka pada variabel pertama
Y     : Angka pada variabel ke dua
rxy  : Nilai korelasi Product Moment
Adapun analisis validitas aitem untuk tiap dimensi atau indikator (faktor) dengan menggunakan SPSS 11.5 adalah sebagai berikut:
v     Menentukan Hipotesis
Ho: Skor aitem berkorelasi positif dengan skor faktor
Ha: Skor aitem tidak berkorelasi positif dengan skor faktor
v     Menentukan besarnya nilai r table dengan ketentuan df = N-2. pada kasus diatas karena N=114, berarti df=348 (350-2), dengan meenggunakan tingkat signifikansi 5%. Diperoleh r table sebesar 0.113 (untuk mengetahui harga r table: Lihat Table Nilai r Product Moment, atau Table Koefisien Korelasi (r) Pearson).
v     Ketentuan:
·     Jika harga corrected item total correlation bertanda positif dan < r tabel, maka item tidak valid.
·     Jika harga corrected item total correlation bertanda negatif dan < r tabel, maka item tidak valid.
·     Jika harga corrected item total correlation bertanda negatif dan > r tabel, maka item tidak valid.
·     Jika harga corrected item total correlation bertanda positif dan > r tabel, maka item valid.
v     Jadi aitem yang valid adalah apabila Harga Corrected Item Total Correlation bertanda positif dan > r Tabel.
v     Catatan: Bila ada aitem yang tidak valid, maka aitem yang tidak valid tersebut harus dikeluarkan, dan proses analisis harus diulang hanya untuk item yang valid.
Hasil output SPSS 30 aitem versi 11.5 adalah sebagai berikut:

Reliability
 ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_



  R E L I A B I L I T Y   A N A L Y S I S   -   S C A L E   (A L P H A)

                             Mean        Std Dev       Cases

  1.     AITEM1            2.4429          .9846       350.0
  2.     AITEM2            3.1343          .6828       350.0
  3.     AITEM3            2.9743          .9221       350.0
  4.     AITEM4            1.7171          .9163       350.0
  5.     AITEM5            2.8914          .6240       350.0
  6.     AITEM6            3.1571          .7346       350.0
  7.     AITEM7            3.0657          .7748       350.0
  8.     AITEM8            2.0486         1.0628       350.0
  9.     AITEM9            2.7371         1.0266       350.0
 10.     AITEM10           2.3229          .8901       350.0
 11.     AITEM11           2.6057          .8181       350.0
 12.     AITEM12           3.4286          .8113       350.0
 13.     AITEM13           2.3914          .8753       350.0
 14.     AITEM14           2.0571         1.0364       350.0
 15.     AITEM15           2.5400          .9347       350.0
 16.     AITEM16           2.6486         1.1478       350.0
 17.     AITEM17           1.7543          .9795       350.0
 18.     AITEM18           2.2314          .9088       350.0
 19.     AITEM19           2.3686         1.0591       350.0
 20.     AITEM20           2.6057          .9046       350.0
 21.     AITEM21           2.5457          .8937       350.0
 22.     AITEM22           2.6143          .8613       350.0
 23.     AITEM23           2.9514          .9305       350.0
 24.     AITEM24           3.2829          .7359       350.0
 25.     AITEM25           2.6914          .8059       350.0
 26.     AITEM26           2.2943          .9938       350.0
 27.     AITEM27           2.3429          .9528       350.0
 28.     AITEM28           3.4000          .8925       350.0
 29.     AITEM29           2.3800          .9028       350.0
 30.     AITEM30           2.0600          .9048       350.0

                                                   N of
Statistics for       Mean   Variance    Std Dev  Variables
      SCALE       77.6857    95.2419     9.7592         30
_



 
R E L I A B I L I T Y   A N A L Y S I S   -   S C A L E   (A L P H A)


Item-total Statistics

               Scale          Scale      Corrected
               Mean         Variance       Item-            Alpha
              if Item        if Item       Total           if Item
              Deleted        Deleted    Correlation        Deleted

AITEM1        75.2429        88.6944        .3008           .7593
AITEM2        74.5514        91.8412        .2242           .7631
AITEM3        74.7114        90.3434        .2309           .7630
AITEM4        75.9686        89.6867        .2717           .7609
AITEM5        74.7943        91.4705        .2834           .7611
AITEM6        74.5286        88.6797        .4353           .7543
AITEM7        74.6200        92.2821        .1585           .7659
AITEM8        75.6371        90.5757        .1748           .7669
AITEM9        74.9486        89.4701        .2429           .7627
AITEM10       75.3629        86.9138        .4541           .7516
AITEM11       75.0800        89.1741        .3494           .7573
AITEM12       74.2571        91.4523        .2018           .7641
AITEM13       75.2943        91.3429        .1873           .7650
AITEM14       75.6286        85.6668        .4431           .7508
AITEM15       75.1457        90.2796        .2302           .7631
AITEM16       75.0371        94.0301       -.0047           .7788
AITEM17       75.9314        90.6371        .1954           .7651
AITEM18       75.4543        87.4750        .4083           .7538
AITEM19       75.3171        88.0510        .3054           .7591
AITEM20       75.0800        86.0222        .5007           .7489
AITEM21       75.1400        92.2927        .1252           .7682
AITEM22       75.0714        87.9977        .4024           .7545
AITEM23       74.7343        88.7114        .3232           .7582
AITEM24       74.4029        91.1467        .2529           .7619
AITEM25       74.9943        90.1260        .2919           .7600
AITEM26       75.3914        86.8979        .3970           .7538
AITEM27       75.3429        94.9136       -.0312           .7768
AITEM28       74.2857        90.8809        .2095           .7640
AITEM29       75.3057        86.0409        .5007           .7489
AITEM30       75.6257        88.3151        .3592           .7564


Reliability Coefficients

N of Cases =    350.0                    N of Items = 30

Alpha =    .7669






                     
v     Berdasarkan Harga Corrected Item Total Correlation tiap aitem dibandingkan dengan r Tabel, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2: Hasil Validitas Aitem

Aitem

Corrected Item Total Correlation

r Tabel

Keterangan

Aitem1

.3008

.113

Valid

Aitem2

.2242

.113

Valid

Aitem3

.2309

.113

Valid

Aitem4

.2717

.113

Valid

Aitem5

.2834

.113

Valid

Aitem6

.4353

.113

Valid

Aitem7

.1585

.113

Valid

Aitem8

.1748

.113

Valid

Aitem9

.2429

.113

Valid

Aitem10

.4541

.113

Valid

Aitem11

.3494

.113

Valid

Aitem12

.2018

.113

Valid

Aitem13

.1873

.113

Valid

Aitem14

.4431

.113

Valid

Aitem15

.2302

.113

Valid

Aitem16

-.0047

.113

Tidak Valid

Aitem17

.1954

.113

Valid

Aitem18

.4083

.113

Valid

Aitem19

.3054

.113

Valid

Aitem20

.5007

.113

Valid

Aitem21

.1252

.113

Valid

Aitem22

.4024

.113

Valid

Aitem23

.3232

.113

Valid

Aitem24

.2529

.113

Valid

Aitem25

.2919

.113

Valid

Aitem26

.3970

.113

Valid

Aitem27

-.0312

.113

Tidak Valid

Aitem28

.2095

.113

Valid

Aitem29

.5007

.113

Valid

Aitem30

.3592

.113

Valid


v     Berdasarkan tabel tersebut terdapat 9 aitem valid yaitu aitem nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28 dan 29, sedangkan ada 2 aitem yang tidak valid yaitu aitem nomor 7 dan 27.



1.      Analisis Validitas Item untuk Tiap Dimensi/Indikator (Faktor)
1) Dimensi Pertama disebut juga dengan Faktor 1
Ø      Dimensi Kemandirian Siswa yang pertama adalah “Mempunyai Inisiatif” yang terdiri dari 2 indikator yaitu “Merencanakan sesuatu dengan sendirinya” dan “Mengatasi masalahnya sendiri”, yang mana terdiri dari 11 aitem, antara lain aitem nomor 1, 4, 7, 8, 10, 14, 20, 23, 26, 27 dan 29. Hasil output SPSS versi 11.5 adalah sebagai berikut:
         



























Reliability
 ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

  R E L I A B I L I T Y   A N A L Y S I S   -   S C A L E   (A L P H A)

                             Mean        Std Dev       Cases

  1.     AITEM1            2.4429          .9846       350.0
  2.     AITEM4            1.7171          .9163       350.0
  3.     AITEM7            3.0657          .7748       350.0
  4.     AITEM8            2.0486         1.0628       350.0
  5.     AITEM10           2.3229          .8901       350.0
  6.     AITEM14           2.0571         1.0364       350.0
  7.     AITEM20           2.6057          .9046       350.0
  8.     AITEM23           2.9514          .9305       350.0
  9.     AITEM26           2.2943          .9938       350.0
 10.     AITEM27           2.3429          .9528       350.0
 11.     AITEM29           2.3800          .9028       350.0

                                                   N of
Statistics for       Mean   Variance    Std Dev  Variables
      SCALE       26.2286    23.6553     4.8637         11


Item-total Statistics

               Scale          Scale      Corrected
               Mean         Variance       Item-            Alpha
              if Item        if Item       Total           if Item
              Deleted        Deleted    Correlation        Deleted

AITEM1        23.7857        19.3093        .3902           .6030
AITEM4        24.5114        20.1933        .3185           .6181
AITEM7        23.1629        22.9906        .0087           .6665
AITEM8        24.1800        20.6466        .1946           .6445
AITEM10       23.9057        19.2146        .4675           .5902
AITEM14       24.1714        17.9935        .5218           .5723
AITEM20       23.6229        19.2442        .4527           .5925
AITEM23       23.2771        21.0089        .2087           .6386
AITEM26       23.9343        19.2535        .3915           .6026
AITEM27       23.8857        23.1445       -.0433           .6842
AITEM29       23.8486        19.6991        .3920           .6043

Reliability Coefficients

N of Cases =    350.0                    N of Items = 11

Alpha =    .6443



v     Berdasarkan Harga Corrected Item Total Correlation tiap aitem dibandingkan dengan r Tabel, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
     Tabel 2.2: Hasil Validitas Dimensi/Indikator (Perfaktor)

Aitem

Corrected Item Total Correlation

r Table

Keterangan

Aitem1

.3902

.113

Valid

Aitem4

.3185

.113

Valid

Aitem7

.0087

.113

Tidak Valid

Aitem8

.1946

.113

Valid

Aitem10

.4675

.113

Valid

Aitem14

.5218

.113

Valid

Aitem20

.4527

.113

Valid

Aitem23

.2087

.113

Valid

Aitem26

.3915

.113

Valid

Aitem27

-.0433

.113

Tidak Valid

Aitem29

.3920

.113

Valid


v     Berdasarkan tabel tersebut terdapat 9 aitem valid yaitu aitem nomor 1, 4, 8, 10, 14, 20, 23, 26 dan 29, sedangkan ada 2 aitem yang tidak valid yaitu aitem nomor 7 dan 27.

2) Dimensi Kedua disebut dengan Faktor 2
v     Dimensi Kemandirian Siswa yang kedua adalah ”Bertanggung jawab” yang terdiri dari 2 indikator yaitu “Mengambil resiko atas keputusan yang telah diambil” dan “Melaksanakan hak dan kewajibanya sendiri”, yang mana terdiri dari 9 aitem, antara lain aitem nomor 2, 6, 9, 12, 18, 19, 22, 24 dan 28. Hasil output SPSS versi 11.5 adalah sebagai berikut:











Reliability
 ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_

  R E L I A B I L I T Y   A N A L Y S I S   -   S C A L E   (A L P H A)

                             Mean        Std Dev       Cases

  1.     AITEM2            3.1343          .6828       350.0
  2.     AITEM6            3.1571          .7346       350.0
  3.     AITEM9            2.7371         1.0266       350.0
  4.     AITEM12           3.4286          .8113       350.0
  5.     AITEM18           2.2314          .9088       350.0
  6.     AITEM19           2.3686         1.0591       350.0
  7.     AITEM22           2.6143          .8613       350.0
  8.     AITEM24           3.2829          .7359       350.0
  9.     AITEM28           3.4000          .8925       350.0

                                                   N of
Statistics for       Mean   Variance    Std Dev  Variables
      SCALE       26.3543    13.7251     3.7047          9


Item-total Statistics

               Scale          Scale      Corrected
               Mean         Variance       Item-            Alpha
              if Item        if Item       Total           if Item
              Deleted        Deleted    Correlation        Deleted

AITEM2        23.2200        11.9314        .2815           .5414
AITEM6        23.1971        11.1100        .4238           .5045
AITEM9        23.6171        11.1768        .2177           .5609
AITEM12       22.9257        11.6449        .2568           .5454
AITEM18       24.1229        11.2943        .2627           .5439
AITEM19       23.9857        11.2978        .1834           .5740
AITEM22       23.7400        11.1672        .3155           .5284
AITEM24       23.0714        11.6367        .3081           .5335
AITEM28       22.9543        11.5624        .2251           .5548



Reliability Coefficients

N of Cases =    350.0                    N of Items =  9

Alpha =    .5721





v     Berdasarkan Harga Corrected Item Total Correlation tiap aitem dibandingkan dengan r Tabel, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
       Tabel 2.2: Hasil Validitas Dimensi/Indikator (Perfaktor)

Aitem

Corrected Item Total Correlation

r Table

Keterangan

Aitem2

.2815

.113

Valid

Aitem6

.4238

.113

Valid

Aitem9

.2177

.113

Valid

Aitem12

.2568

.113

Valid

Aitem18

.2627

.113

Valid

Aitem19

.1834

.113

Valid

Aitem22

.3155

.113

Valid

Aitem24

.3081

.113

Valid

Aitem28

.2251

.113

Valid


v     Berdasarkan tabel tersebut semua aitem (9 aitem) valid yaitu aitem nomor 2, 6, 9, 12, 18, 19, 22, 24 dan 28.

3) Dimensi Ketiga disebut dengan Faktor 3
Ø      Dimensi Kemandirian Siswa yang kedua adalah ”Percaya diri” yang terdiri dari 3 indikator yaitu “Melakukan sesuatu berdasarkan kemampuanya sendiri”, “Merasa apa yang telah dilakukan benar” dan “Merasa teguh pendirian”, yang mana terdiri dari 10 aitem, antara lain aitem nomor 3, 5, 11, 13, 15, 16, 17, 21, 25,  dan 30. Hasil output SPSS versi 11.5 adalah sebagai berikut:











Reliability
 ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_

  R E L I A B I L I T Y   A N A L Y S I S   -   S C A L E   (A L P H A)

                             Mean        Std Dev       Cases

  1.     AITEM3            2.9743          .9221       350.0
  2.     AITEM5            2.8914          .6240       350.0
  3.     AITEM11           2.6057          .8181       350.0
  4.     AITEM13           2.3914          .8753       350.0
  5.     AITEM15           2.5400          .9347       350.0
  6.     AITEM16           2.6486         1.1478       350.0
  7.     AITEM17           1.7543          .9795       350.0
  8.     AITEM21           2.5457          .8937       350.0
  9.     AITEM25           2.6914          .8059       350.0
 10.     AITEM30           2.0600          .9048       350.0

                                                   N of
Statistics for       Mean   Variance    Std Dev  Variables
      SCALE       25.1029    13.5481     3.6808         10


Item-total Statistics

               Scale          Scale      Corrected
               Mean         Variance       Item-            Alpha
              if Item        if Item       Total           if Item
              Deleted        Deleted    Correlation        Deleted

AITEM3        22.1286        11.5278        .1868           .4182
AITEM5        22.2114        12.1615        .2292           .4124
AITEM11       22.4971        11.3682        .2738           .3904
AITEM13       22.7114        11.7360        .1744           .4227
AITEM15       22.5629        11.0089        .2685           .3873
AITEM16       22.4543        12.1856        .0056           .4995
AITEM17       23.3486        11.3223        .1921           .4162
AITEM21       22.5571        11.5712        .1938           .4158
AITEM25       22.4114        12.0480        .1520           .4300
AITEM30       23.0429        11.5483        .1921           .4164


Reliability Coefficients

N of Cases =    350.0                    N of Items = 10

Alpha =    .4474
Ø      Berdasarkan Harga Corrected Item Total Correlation tiap aitem dibandingkan dengan r Tabel, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2: Hasil Validitas Dimensi/Indikator (Perfaktor)
Aitem
Corrected Item Total Correlation
r Tabel
Keterangan
Aitem3
.1868
.113
Valid
Aitem5
.2292
.113
Valid
Aitem11
.2738
.113
Valid
Aitem13
.1744
.113
Valid
Aitem15
.2685
.113
Valid
Aitem16
.0056
.113
Tidak Valid
Aitem17
.1921
.113
Valid
Aitem21
.1938
.113
Valid
Aitem25
.1520
.113
Valid
Aitem30
.1921
.113
Valid

v     Berdasarkan tabel tersebut terdapat 9 aitem valid yaitu aitem nomor 3, 5, 11, 13, 15, 17, 21, 25,  dan 30, sedangkan ada 1 aitem yang tidak valid yaitu item nomor 16.
D.    Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil relative sama untuk mencari reliabilitas alat ukur skala kemandirian siswa digunakan rumusan alpha.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
α =
Keterangan:
α     = reliabilitas instrumen
K    = Banyaknya butir pertanyaan
∑ α = jumlah varian butir
α    = varian total
          Reliabilitas alat tes yang juga menunjukkan derajat kekeliruan pengukuran tidak dapat ditentukan dengan pasti, melainkan hanya dapat diestimasi.  Teknik yang digunakan dalam menganalisis hasil validitas dan reliabilitas adalah dengan menggunakan program SPSS versi 11.5 yang mana rumus yang dipakai adalah rumus Aplha.
Adapun analisis reliabilitas dengan menggunakan SPSS 11.5 adalah sebagai berikut:
v     Menentukan Hipotesis
Ho: Skor aitem berkorelasi positif dengan skor faktor
Ha: Skor aitem tidak berkorelasi positif dengan skor faktor
v     Menentukan besarnya nilai r table dengan ketentuan df = N-2. pada kasus diatas karena N=114, berarti df=348 (350-2), dengan meenggunakan tingkat signifikansi 5%. Diperoleh r table sebesar 0.113 (untuk mengetahui harga r table: Lihat Table Nilai r Product Moment, atau Table Koefisien Korelasi (r) Pearson).
v     Ketentuan:
·     Jika harga r Alpha bertanda positif dan < r tabel, maka variabel tidak reliabel.
·     Jika harga r Alpha bertanda negatif dan < r tabel, maka variabel tidak reliabel.
·     Jika harga r Alpha bertanda negatif dan > r tabel, maka variabel tidak reliabel.
·     Jika harga r Alpha bertanda positif dan > r tabel, maka variabel reliabel.
v     Jadi variabel yang reliabel adalah apabila Harga r Alpha bertanda positif dan > r Tabel.
v     Analisis Reliabilitas
Dimensi atau indicator (faktor) adalah jumlah/kumpulan dari sejumlah aitem yang ada didalamnya. Dalam Skala Kemandirian Siswa ini terdapat 3 Dimensi/factor.
Analisis reliabilitas hanya diperuntukkan bagi dimensi/indicator/aitem yang semua aitemnya valid.
Hasil output SPSS versi 11.5 adalah sebagai berikut:

Reliability
 ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

  R E L I A B I L I T Y   A N A L Y S I S   -   S C A L E   (A L P H A)

                             Mean        Std Dev       Cases

  1.     FAKTOR1          20.8200         4.7347       350.0
  2.     FAKTOR2          26.3543         3.7047       350.0
  3.     FAKTOR3          22.4543         3.4908       350.0

                                                   N of
Statistics for       Mean   Variance    Std Dev  Variables
      SCALE       69.6286    91.1339     9.5464          3


Item-total Statistics

               Scale          Scale      Corrected
               Mean         Variance       Item-            Alpha
              if Item        if Item       Total           if Item
              Deleted        Deleted    Correlation        Deleted

FAKTOR1       48.8086        35.1753        .5972           .5268
FAKTOR2       43.2743        50.4460        .5123           .6281
FAKTOR3       47.1743        53.8406        .4901           .6574



Reliability Coefficients

N of Cases =    350.0                    N of Items =  3

Alpha =    .7046












Ø      Berdasarkan Harga Corrected Item Total Correlation tiap aitem dibandingkan dengan r Tabel, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
    Tabel 2.2: Hasil Reliabilitas

Faktor

Corrected Item Total Correlation

r Tabel

Keterangan

Faktor1

.5972

.113

Valid

Faktor2

.5123

.113

Valid

Faktor3

.4901

.113

Valid

Ø      Berdasarkan tabel tersebut semua factor yaitu faktor1, faktor2, dan factor 3 adalah valid.

Ø      Berdasarkan analisis reliabilitas atau analisis validitas dimensi/indicator/factor adalah valid untuk mengukur konstrak Kemandirian Siswa.

v     Catatan:
Ø      Berdasarkan nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0.7046 dan lebih besar dari r tabel sebesar 0.113.  Maka instrument tersebut sangat reliabel.  Artinya semua aitem sangat reliabel sebagai instrument pengumpul data.
Ø      Kriteria lain menyebutkan jika nilai korelasi sama dengan atau > 0.80 maka instrumen tersebut reliabel, sebaiknya kalau < 0.80 maka instrumen kurang reliable (Sarwono, 2006). Berdasarkan nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0.7046 < 0.80 maka instrumen tersebut kurang reliabel. Artnya semua item tersebut kurang reliabel sebagai instrumen pengumpul data.







E.     Seleksi dan Perakitan Aitem
Pernyataan-pernyataan yang akan dirakit menjadi pernyataan dalam alat ukur ini diseleksi dengan menggunakan teknik analisis uji validitas dan reliabilitas data program SPSS (Statisticail Package For The Social Sciences)  versi 11.5.
Berdasarkan distribusi subjek sebanyak 100  maka r tabel dengan taraf signifikansi 5% harga r tabel = 0.113 dan nilai ini dapat dijadikan sebagai batas minimal.
Untuk mengetahui pernyataan-pernyataan yang akan dirakit menjadi pernyataan dalam alat ukur, maka perlu kiranya untuk dianalisis tiap-tiap indikator pada skala psikologi tersebut agar mudah mengetahui mana yang itemnya valid dan tidak.
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas dengan program SPSS versi 11.5 dari kriteria tersebut didapatkan 27 aitem yang dapat diterima, yaitu pada aitem nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26,  28, 29 dan 30 Sedangkan ada 3 aitem yang gugur yaitu pada aitem nomor 7, 16 dan 27. Berikut pembahasan 27 aitem yang valid dan 3 aitem yang gugur:
v     Pembahasan Aitem yang Diterima (Valid)
Ø      Aitem-aitem yang Diterima (Valid)
·        Aitem No. 1
1.      Sebelum berangkat sekolah, saya belajar materi yang akan di pelajari dikelas.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi item totalnya 0.3902 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.




·        Aitem No. 2
2.      Saya berani menerima hukuman bila melanggar tata tertib sekolah.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi item totalnya 0.2815 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 3
3.      Saya menyiapkan kebutuhan sekolah sendiri.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi item totalnya 0.1868 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 4
4.      Dalam mengerjakan tugas, saya minta bantuan teman.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi item totalnya 0.3185 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 5
5.      Saya tetap mengumpulkan tugas meskipun berbeda dengan hasil teman-teman.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi item totalnya 0.2292 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 6
6.      Saya mematuhi semua peraturan, baik di rumah maupun di sekolah.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi item totalnya 0.4238 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 8
8.      Saya gelisah bila akan menghadapi ujian.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.1946 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 9
9.      Jika mendapatkan nilai jelek, saya pantas di marahi orang tua.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.2177 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 10
10.  Saya menyelesaikan sendiri soal-soal ujian, meskipun sulit.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.4675 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 11
11.  Merasa nyaman atas apa yang saya lakukan walaupun berbeda dengan teman.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.2738 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 12
12.  Saya merasa tenang bila mendapatkan nilai ujian yang jelek.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.2568 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 13
13.  Tugas yang saya kerjakan jauh lebih baik dari pada yang di kerjakan teman.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.1744 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 14
14.  Ketika mengerjakan soal ujian yang sulit, saya mencontek hasil teman.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.5218 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.

·        Aitem No. 15
15.  Saya tetap mempertahankan pendapat sendiri meskipun berbeda dengan yang lain.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.2685 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 17
17.  Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri dari pada berkelompok.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.1921 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 18
18.  Semua tugas sekolah saya kerjakan sendiri.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.2627 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.





·        Aitem No. 19
19.  Saya kecewa bila ada jam kosong atau ada guru yang izin
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.1834 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 20
20.  Sesampainya dirumah, saya mengulas kembali pelajaran yang telah guru berikan.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.4527 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 21
21.  Saya lebih percaya pendapat teman dari pada pendapat sendiri.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.1938 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.





·        Aitem No. 22
22.  Saya menyelesaikan tugas-tugas dengan tepat waktu.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.3155 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 23
23.  Jika hanya dimarahi orang tua saja, saya baru akan mengerjakan tugas sekolah.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.2087 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 24
24.  Saya senang melimpahkan kesalahan pada teman.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.3081 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 25
25.  Saya mudah terpengaruh oleh pendapat teman.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.1520 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.

·        Aitem No. 26
26.  Setiap jam istirahat saya meluangkan waktu  untuk membaca buku diperpustakaan.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.3915 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 28
28.  Saya melarikan diri bila melanggar peraturan sekolah
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.2251 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 29
29.  Saya lebih senang mengerjakan tugas sendiri.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.3920 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 30
30.  Tugas yang saya kerjakan sama dengan yang di kerjakan teman.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.1921 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.





















v     Pembahasan Aitem yang Gugur
Ø      Aitem-aitem yang Tidak Diterima (Gugur)
·        Aitem No. 7
7.      Saya meminjam buku catatan teman bila ketinggalan pelajaran.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.0087 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem ini memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 16
16.  Saya bingung bila mendapatkan  nilai ujian yang jelek.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya 0.0056 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang rendah. Artinya aitem ini tidak memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.
·        Aitem No. 27
27.  Berangkat dan pulang sekolah saya diantar jemput orang tua.
Aitem ini valid dengan koefisien korelasi aitem totalnya -0.0433 > 0.113. Dengan kata lain aitem ini memiliki daya diskriminasi yang rendah. Artinya aitem ini tidak memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif.





BAB VII
PENUTUP

A.  Kesimpulan  
Laporan pengembangan skala pengukuran merupakan usaha untuk menyusun alat ukur atribut non-kognitif yang baik sesuai dengan langkah-langkah yang telah digariskan oleh Sumardi Suryabrata (1988).  Langkah yang dilakukan disini hanya samapi pada perakitan butir aitem berdasarkan daya beda yang dihitung melalui proses uji coba.
          Meskipun tidak sepenuhnya langkah-langkah pengembangan alat ukur ini mengikuti prosedur yang ada, namun latihan ini telah memberikan pengalaman yang sangat berharga dalam pengembangan alat ukur.
          Hasil dari pengembangan alat ukur ini adalah 30 pernyataan yang memiliki daya beda yang baik untuk mengungkap kemandirian siswa (siswa-siswi SMP “AL-Islam” Krian), dengan program SPSS versi 11.5 dari kriteria tersebut didapatkan bahwasanya:
1.       Dari 30 aitem yang diuji cobakan  terdapat 27 aitem yang diterima (valid), yaitu aitem nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29 dan 30. Sedangkan terdapat 3 aitem yang tidak diterima (gugur), yaitu aitem nomor 7, 16 dan 27
2.       Berdasarkan nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0.7046 dan lebih besar dari r tabel sebesar 0.113.  Maka instrument tersebut sangat reliabel.  Artinya semua aitem sangat reliabel sebagai instrument pengumpul data.
3.       Kriteria lain menyebutkan jika nilai korelasi sama dengan atau > 0.80 maka instrumen tersebut reliabel, sebaiknya kalau < 0.80 maka instrumen kurang reliable (Sarwono, 2006). Berdasarkan nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0.7152 < 0.80 maka instrumen tersebut kurang reliabel. Artnya semua item tersebut kurang reliabel sebagai instrumen pengumpul data.
B.  Saran
Dengan 30 aitem keseluruan yang lolos 90 % dari jumlah keseluruan aitem yang diuji cobakan menunjukkan bahwa aitem yang ada sudah dapat dikatakan baik. Agar diperoleh aitem yang valid, peneliti berikutnya harus membuat bahasa yang simpel, mudah dipahami, tidak ambigu dan tidak menggandung pengertian yang bias. Selain itu, perlu adanya penambahan subjek agar skala yang diisi mampu mewakili sebagian besar range subyek yang dijadikan tujuan kawasan ukur.
Dalam masa penyusunan skala psikologi sebaiknya peneliti selalu berkonsultasi dengan dosen pembimbing mata kuliah penyusunan psikologi, agar peneliti tetap terarah dalam penyususnan skala psikologi tersebut.
Yang tidak kalah pentingnya adalah dalam pemberian angket atau kuesioner sebaiknya peneliti memberitahukannya terlebih dahulu untuk apa pemberitahuan angket atau kuesioner ini kepada subyek, agar subyek tidak kebingungan saat menerima angket atau kuesioner tersebut.
















Lampiran 1
Skala Kemandirian Siswa
Nama     : ………………………..
Kelas      : ………………………..
Petunjuk
Baca dan pahamilah pernyataan berikut ini dan kemudian nyatakanlah apakah isinya sesuai keadaan diri anda dengan cara menyilang pernyataan pilihan sebagai berikut:
STS        : Sangat tidak setuju.
TS          : Tidak setuju.
N            : Netral.
S                        : Setuju.
SS          : Sangat setuju.
1.      Sebelum berangkat sekolah, saya belajar materi yang akan di pelajari dikelas.
[STS]               [TS]                 [N]                   [S]                   [SS]
2.      Saya berani menerima hukuman bila melanggar tata tertib sekolah.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
3.      Saya menyiapkan kebutuhan sekolah sendiri.
[STS]               [TS]                 [N]                   [S]                  [SS]
4.      Dalam mengerjakan tugas, saya minta bantuan teman.
[STS]               [TS]                 [N]                   [S]                  [SS]
5.      Saya tetap mengumpulkan tugas meskipun berbeda dengan hasil teman-teman.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]

6.      Saya mematuhi semua peraturan, baik di rumah maupun di sekolah.
[STS]              [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
7.      Saya meminjam buku catatan teman bila ketinggalan pelajaran.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]

8.      Saya gelisah bila akan menghadapi ujian.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
9.      Jika mendapatkan nilai jelek, saya pantas di marahi orang tua.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
10.  Saya menyelesaikan sendiri soal-soal ujian, meskipun sulit.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
11.  Merasa nyaman atas apa yang saya lakukan walaupun berbeda dengan teman.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
12.  Saya merasa tenang bila mendapatkan nilai ujian yang jelek.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
13.  Tugas yang saya kerjakan jauh lebih baik dari pada yang di kerjakan teman.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
14.  Ketika mengerjakan soal ujian yang sulit, saya mencontek hasil teman.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
15.  Saya tetap mempertahankan pendapat sendiri meskipun berbeda dengan yang lain.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]

16.  Saya bingung bila mendapatkan  nilai ujian yang jelek.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
17.  Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri dari pada berkelompok.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
18.  Semua tugas sekolah saya kerjakan sendiri.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
19.  Saya kecewa bila ada jam kosong atau ada guru yang izin.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
20.  Sesampainya dirumah, saya mengulas kembali pelajaran yang telah guru berikan.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
21.  Saya lebih percaya pendapat teman dari pada pendapat sendiri.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS] 
22.  Saya menyelesaikan tugas-tugas dengan tepat waktu.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
23.  Jika hanya dimarahi orang tua saja, saya baru akan mengerjakan tugas sekolah.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
24.  Saya senang melimpahkan kesalahan pada teman.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
25.  Saya mudah terpengaruh oleh pendapat teman.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]

26.  Setiap jam istirahat saya meluangkan waktu  untuk membaca buku di perpustakaan.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
27.  Berangkat dan pulang sekolah saya diantar jemput orang tua.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
28.  Saya melarikan diri bila melanggar peraturan sekolah
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
29.  Saya lebih senang mengerjakan tugas sendiri.
[STS]               [TS]                 [N]                  [S]                   [SS]
30.  Tugas yang saya kerjakan sama dengan yang di kerjakan teman
[STS]               [TS]                 [S]                   [SS]















Lampiran 3
PERHITUNGAN VALIDITAS AITEM

Reliability
 ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_

  R E L I A B I L I T Y   A N A L Y S I S   -   S C A L E   (A L P H A)

                             Mean        Std Dev       Cases

  1.     AITEM1            2.4429          .9846       350.0
  2.     AITEM4            1.7171          .9163       350.0
  3.     AITEM7            3.0657          .7748       350.0
  4.     AITEM8            2.0486         1.0628       350.0
  5.     AITEM10           2.3229          .8901       350.0
  6.     AITEM14           2.0571         1.0364       350.0
  7.     AITEM20           2.6057          .9046       350.0
  8.     AITEM23           2.9514          .9305       350.0
  9.     AITEM26           2.2943          .9938       350.0
 10.     AITEM27           2.3429          .9528       350.0
 11.     AITEM29           2.3800          .9028       350.0

                                                   N of
Statistics for       Mean   Variance    Std Dev  Variables
      SCALE       26.2286    23.6553     4.8637         11


Item-total Statistics

               Scale          Scale      Corrected
               Mean         Variance       Item-            Alpha
              if Item        if Item       Total           if Item
              Deleted        Deleted    Correlation        Deleted

AITEM1        23.7857        19.3093        .3902           .6030
AITEM4        24.5114        20.1933        .3185           .6181
AITEM7        23.1629        22.9906        .0087           .6665
AITEM8        24.1800        20.6466        .1946           .6445
AITEM10       23.9057        19.2146        .4675           .5902
AITEM14       24.1714        17.9935        .5218           .5723
AITEM20       23.6229        19.2442        .4527           .5925
AITEM23       23.2771        21.0089        .2087           .6386
AITEM26       23.9343        19.2535        .3915           .6026
AITEM27       23.8857        23.1445       -.0433           .6842
AITEM29       23.8486        19.6991        .3920           .6043

Reliability Coefficients

N of Cases =    350.0                    N of Items = 11

Alpha =    .6443
Reliability
 ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_



  R E L I A B I L I T Y   A N A L Y S I S   -   S C A L E   (A L P H A)

                             Mean        Std Dev       Cases

  1.     AITEM2            3.1343          .6828       350.0
  2.     AITEM6            3.1571          .7346       350.0
  3.     AITEM9            2.7371         1.0266       350.0
  4.     AITEM12           3.4286          .8113       350.0
  5.     AITEM18           2.2314          .9088       350.0
  6.     AITEM19           2.3686         1.0591       350.0
  7.     AITEM22           2.6143          .8613       350.0
  8.     AITEM24           3.2829          .7359       350.0
  9.     AITEM28           3.4000          .8925       350.0

                                                   N of
Statistics for       Mean   Variance    Std Dev  Variables
      SCALE       26.3543    13.7251     3.7047          9


Item-total Statistics

               Scale          Scale      Corrected
               Mean         Variance       Item-            Alpha
              if Item        if Item       Total           if Item
              Deleted        Deleted    Correlation        Deleted

AITEM2        23.2200        11.9314        .2815           .5414
AITEM6        23.1971        11.1100        .4238           .5045
AITEM9        23.6171        11.1768        .2177           .5609
AITEM12       22.9257        11.6449        .2568           .5454
AITEM18       24.1229        11.2943        .2627           .5439
AITEM19       23.9857        11.2978        .1834           .5740
AITEM22       23.7400        11.1672        .3155           .5284
AITEM24       23.0714        11.6367        .3081           .5335
AITEM28       22.9543        11.5624        .2251           .5548



Reliability Coefficients

N of Cases =    350.0                    N of Items =  9

Alpha =    .5721











Reliability
 ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_



  R E L I A B I L I T Y   A N A L Y S I S   -   S C A L E   (A L P H A)

                             Mean        Std Dev       Cases

  1.     AITEM3            2.9743          .9221       350.0
  2.     AITEM5            2.8914          .6240       350.0
  3.     AITEM11           2.6057          .8181       350.0
  4.     AITEM13           2.3914          .8753       350.0
  5.     AITEM15           2.5400          .9347       350.0
  6.     AITEM16           2.6486         1.1478       350.0
  7.     AITEM17           1.7543          .9795       350.0
  8.     AITEM21           2.5457          .8937       350.0
  9.     AITEM25           2.6914          .8059       350.0
 10.     AITEM30           2.0600          .9048       350.0

                                                   N of
Statistics for       Mean   Variance    Std Dev  Variables
      SCALE       25.1029    13.5481     3.6808         10


Item-total Statistics

               Scale          Scale      Corrected
               Mean         Variance       Item-            Alpha
              if Item        if Item       Total           if Item
              Deleted        Deleted    Correlation        Deleted

AITEM3        22.1286        11.5278        .1868           .4182
AITEM5        22.2114        12.1615        .2292           .4124
AITEM11       22.4971        11.3682        .2738           .3904
AITEM13       22.7114        11.7360        .1744           .4227
AITEM15       22.5629        11.0089        .2685           .3873
AITEM16       22.4543        12.1856        .0056           .4995
AITEM17       23.3486        11.3223        .1921           .4162
AITEM21       22.5571        11.5712        .1938           .4158
AITEM25       22.4114        12.0480        .1520           .4300
AITEM30       23.0429        11.5483        .1921           .4164



Reliability Coefficients

N of Cases =    350.0                    N of Items = 10

Alpha =    .4474




Lampiran  4
PERHITUNGAN VALIDITAS PERFAKTOR/INDIKATOR


Reliability
 ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_



  R E L I A B I L I T Y   A N A L Y S I S   -   S C A L E   (A L P H A)

                             Mean        Std Dev       Cases

  1.     FAKTOR1          20.8200         4.7347       350.0
  2.     FAKTOR2          26.3543         3.7047       350.0
  3.     FAKTOR3          22.4543         3.4908       350.0

                                                   N of
Statistics for       Mean   Variance    Std Dev  Variables
      SCALE       69.6286    91.1339     9.5464          3


Item-total Statistics

               Scale          Scale      Corrected
               Mean         Variance       Item-            Alpha
              if Item        if Item       Total           if Item
              Deleted        Deleted    Correlation        Deleted

FAKTOR1       48.8086        35.1753        .5972           .5268
FAKTOR2       43.2743        50.4460        .5123           .6281
FAKTOR3       47.1743        53.8406        .4901           .6574



Reliability Coefficients

N of Cases =    350.0                    N of Items =  3

Alpha =    .7046