LAPORAN HASIL OBSERVASI PSIKOTERAPI PONDOK NAILUL FALAH

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PSIKOTERAPI PONDOK NAILUL FALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

Pada mata kuliah Psikologi Islam

Oleh:

Siti Roikhanah           B07208146

                                                Trisna Noviyanti        B07208098

Moh. Suhariyanto      B07208134

Lailatul  Zumaroh       B07208

Nihla Orchida B07208149

Dosen Pembimbing:

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2011

1.      Pendahuluan

1.1.             Latar Belakang

Pada zaman modern ini, banyak mayarakat kita yng mengalami banyak problem atau maslah-masalah baik secara individu maupun sosial seperti depresi, kecemasan dan kegelisahan bahkan masih banyak dari masyarakat kita yang menyakini bahkan adanya fenomena kerasukan setan. Sayangnya, masih saja orang yang berpikir bahwa gangguan emosional tersebut bukan benar-benar suatu penyakit. Padahal dibandingkan AIDS atau Narkoba yang menjadi momok saat ini, gangguan emosional itu jauh lebih bertanggung jawab terhadap banyak kematian. Karena hal itu menjadi sumber dari berbagai penyakit.

      Akhir-akhir ini, kesehantan mental yang menjadi suatu perhatian yang sangat penting dalam dunia psikologi. Banyak masyarakat kita yang mengalami gangguan mental emosional dengan berbagai penyebab yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari kita sendiri.

      Ketika seseorang sudah mengalami gangguan emosional mental seperti merasa stres, cemas, gelisah ataupun lainnya terkadang akan merasa bahwa jiwanya kosong, secara tidak langsung itu justru menjadi peluang bagi makhluk halus untuk memasuki jiwa mereka. Untuk mencegah ataupun menyembuhkan penyakit tersebut psikologi islami atau psikologi agama mempunyai suatu cara yang dinamakan psikoterapi.  

1.2.             Dasar Pemikiran

Psikoterapi adalah pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Psikoterapi Islam adalah proses pengobatan & penyembuhan suatu penyakit (mental, spiritual, moral, fisik) melalui bimbingan Al Quran dan sunnah nabi. Psikoterapi dapat meliputi penerapan teknik khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan kesulitan penyesuaian diri setiap hari.

Psikoterapi mencakup penyembuhan lewat keyakinan agama melalui pembicaraan informal atau diskusi personal dengan guru atau teman. Psikoterapi dipandang sebagai upaya kuatif dalam pengobatan orang sakit jiwa. Sebenarnya bukan hanya untuk pengobatan (kuratif) akan tetapi juga dapat digunakan untuk preventif (upaya pencegahan) dan konstruktif. psikoterapi tidak hanya untuk orang sakit, tetapi  juga untuk orang sehat sebelum mengalami gangguan mental (Carl Gustav Jung).

Adapun tujuan dari psikoterapi adalah sebagai berikut:

1.      Menolong tiap individu agar sehat jasmani & rohani (mental, spiritual, moral)

2.      Menggali dan mengembangkan potensi esensial sumber daya insani

3.      Mengantar individu pada perubahan yang bersifat konstruktif

4.      Meningkatkan kualitas keimanan, keislaman, dan keihsanan dalam kehidupan sehari-hari

5.      Mengantarkan individu  untuk mengenal & mencintai  esensi diri serta dzat yang maha suci

Terapi islami yang digunakan dalam konsep murni islami kajian psikologi ini terkenal dengan sebutan terapi dengan menyebut nama Allah, terapi yang menjadi bentuk ketaatan kepada Allah dengan berbagai sarana yang dihalalkan oleh Allah. Semua terapi yang diisyaratkan penggunaannya adalah terapi islami. Terapi ini tidak harus selalu mengacu pada terapi keagamaan seperti ruqyah, do’a maupun dzikir. Terapi ini sudah dibuktikan validitasnya melalui pengalaman dengan mengambil metode islami dalam aplikasinya hinggga penggunaannya pun menjadi lebih dianjurkan.

Ada 3 kompenen penting dalam terapi

a.       Terapi dengan alat dan obat

b.      Terapi dengan konseling dan bimbingan keagamaan

c.       Terapi dengan ruqyah seperti dzikir dan do’a

Dalam pelaksaannya ada beberapa langkah umum yang dijalani terapis

Langkah umum tersebut sabagai berikut:

a.       Pemilihan tempat terapis

b.      Membangun interaksi yang baik dalam proses terapi

c.       Memilih waktu terapi atau menetukan beberapa kali pertemuan bisa dilaksanakan.

d.      Memilih metode terapi

e.       Mengaitkan fase diagnosis deangan fase identifikasi

f.        Memberikan hasil terapi dan mengakhiri terapi yang ada.

g.       Check up yang berkesinambungan

Ada beberapa terapi dalam islam, yaitu:

·        Terapi massal

·        Evaluasi diri

·        Terapi air

·        Terapi dengan amal perbuatan

·        Terapi dengan permainan

·        Terapi sosial

·        Terapi lingkungan

2.      Hasil Observasi

2.1.             Pelaksanaan Observasi

Pelaksanaan observasi Psikoterapi di Pondok Nailul Falah diselenggarakan pada hari Kamis, tanggal 5 Mei 2011 dengan mendapatkan arahan langsung dari bapak pengasuhnya yaitu Bapak Kyai H. Isa Anshori yang pewaris tunggal ilmu dari bapaknya Romo Yai Roib yang mana beliau adalah pendiri pertama Nailul Falah dan didampingi salah satu pengurus pondoknya yaitu Ustadz Saiful Rizal sebagai petunjuk lokasi observasi dipondok tersebut.   

2.2.             Deskripsi Lokasi Observasi

Pondok Pesantren Nailul Falah adalah pondok yang dibawah naungan yayasan Nailul Falah. Dimana diponpes tersebut tidak hanya terdapat pondok saja, tetapi terdapat TPQ dan Madin Nailul Falah. Terletak di Kulon Embong daerah Suwayuwo Sukorejo Pasuruan. Tidak jauh dari jalan raya dan sebelah kiri pabrik Sampoerna, terdapat gang beberapa rumah kemudian masuk dan sudah terlihat Masjid Nailul Falah. Didepan sebelah kanan terdapat TPQ Nailul Falah, tepat sebelah kanan masjid asrama putra sekaligus asrama pasien putra, dan dibelakang masjid terdapat makam, yang mana makam tersebut adalah makam Almarhum Romo Yai Roib. Dibelakang TPQ nailul Falah terdapat ndalem Gus Isa Anshori, sebelah kiri ndalem asrama putri sekaligus asrama pasien putri. Dan diantara ndalem asrama putra terdapat kolam gelombang, yang mana kolam ini tempat terapi dan mandi santri putra.  

2.3.             Temuan Hasil Observasi

Metode psikoterapi digunakan dipondok Nailul Falah merupakan sebagai media untuk membantu masayarakat dalam menangani segala masalah yang dihadapi oleh mereka yang bermasalah maupun tidak bermasalah baik dari golongan dewasa, remaja maupun anak. Dari masalah-masalah keluarga (rumah tangga), sosial, pribadi misalnya percintaan, terkena narkoba, depresi, yang berhubungan dengan jin dll. Dari hal nyata sampai hal gaib. Bahwasanya banyaknya masalah sehingga seaat ini ditemukan pondok-pondok pesanteran yang menerapkan psikoterapi termasuk pondok Nailul Falah ini. Metode dimana adanya campur tangan keagamaan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Karena memang sangat diakui bahwa metode ini sangat membantu kita yang bermasalah maupun tidak agar semakin dekat dengan sang Pencipta atau untuk meningkatkan spiritual kita.

Menurut Gus Isa Anshori, penyakit yang dialami manusia itu mempunyai 2 sifat yaitu alamiah dan non alamiah. Penyakit alamiah meliputi segala sesuatu yang berasal dari lahir seperti abnormal. Sedangkan penyakit non alamiah adalah segala penyakit yang berasal atau diciptakan oleh manusia itu sendiri. Misalnya depresi, stres, memakai narkoba dan lain sebagainya. Penyakit alamiah penyembuhannya cenderung lebih mudah dari pada penyakit non alamiah. Sedangkan penyakit non alamiah yang seperti depresi dkk biasanya cenderung menimbulkan adanya pengaruh makhluk gaib. Seperti ketika pasien atau klien mengalami depresi maupun stres pasien akan sering mengelamun dan jiwanya kosong dari iman, hal tersebut mengundang jin untuk menguasai jiwanya. Dan kondisi itu malah semakin memburukkan pasien tersebut.

Berbagai terapi yang telah diterapkan di Pondok nailul falah ini, tergantung seperti apa keluhan dan kondisi pasiennya, adanya yang hanya lewat bimbingan konseling keagamaan atau kata jawanya wejangan pak yai, ada dzikir atau do’a, terapi air, terapi puasa dan terapi lingkungan. Terapi bimbingan dan konseling keagamaan sering kali untuk keluhan yang ringan sehingga cukup dengan terapi tersebut semua bisa terselesaikan. Ada yang dengan membacakan dzikir dan membaca do’a tertentu mampu menenangkan jiwa mereka. Terapi air dilakukan bagi yang cukup parah, dimandikan ditempat khusus atau kolam gelombang oleh salah satu pengurus yang sudah dipercaya mampu, dilakukan disepertiga malam. Dengan cara dimasukkan terus menerus kedalam kolam sela-selanya leher pasien dipijat dengan memanjatkan do’a dan dzikir tertentu.

Tidak hanya itu, terapi air sering digunakan, setiap kamis malam jum’at santri-santri yang akan melaksanakan tahlilan dengan membawa air dan diakhir do’a tahlilan tersebut para santri meniup airnya, air itu dinamakan air yasin yang mana air tersebut sudah dipercaya bisa membantu untuk beberapa terapi yang lain.  

Terapi puasa dilakukan dengan niatan dari terapisnya, terapi ini yang paling diutamakan dan terkenal dipondok Nailul Falah. Bahwasanya anggapan terhadap puasa itu untuk menahan segala nafsu kita, dengan berpuasa akan menyehatkan jasmani dan rohani kita. Sesuai dengan penggalan ayat yang telah diucapkan gus Isa Anshori:

Yang artinya: Berpuasalah maka akan sehat.

Dengan berbuka nasi putih dan air putih saja, jawanya terkenal dengan moteh, kalau pasien kondisinya lebih parah hanya diberikan air putih saja. Manfaat terapi puasa adalah ketika pasien dalam keadaan yang lemah maka dengan muda mengusir jin yang ada dalam diri pasien.

Terapi lingkungan adalah terapi yang dilakukan dalam kondisi yang sudah membaik, sembuh atau pasien sudah tidak merugikan orang-orang disekitarnya, dengan berinteraksi sosial atau dengan diberikan aktifitas-aktifitas yang ada, sehingga pasien mempunyai kegiatan atau aktivitas agar tidak sering melamun dan mulai melupakan masalahnya. Adanya pembangunan dipondok Nailul Falah seperti pembangunan Masjid digunakan sebagai sarana aktivitas pasien-pasien.

 

3.      Analisis Hasil Observasi

Hasil temuan dari observasi yang telah dilakukan diatas, telah disesuaikan dengan adanya teori-teori psikoterapi dalam psikologi islami, menunjukan bahwa pondok Nailul Falah benar-benar menerapkan psikoterapi yang mana sesuai dalam psikologi islam. Ini diperkuat dengan adanya observasi yang sudah dilakukan dan wawanmcara secara mendalam pada pihak-pihak yang bisa mempertanggungjawabkan seperti pengasuh pondok Nailul Falah yaitu bapak Kyai H Isa Anshori, kepala TPQ Nailul Falah dan ketua pengurus putra Nailul Falah yang mana Ustadz Saiful Rizal ini juga terapisnya.

4.      Penutup

4.1.             Simpulan

Psikoterapi adalah pengobatan alam pikiran atau lebih tepat pengobatan psikis melalui metode psikologi. Psikoterapi dipandang sebagai upaya kuatif dalam pengobatan orang sakit jiwa. Sebenarnya bukan hanya untuk pengobatan (kuratif) akan tetapi juga dapat digunakan untuk preventif (upaya pencegahan) dan konstruktif, demikian pendapat Gustav Jung.

Psikoterapi diidentikkan dengan psikoanalisis (Al-Tahlil Al- Nafsiy), yaitu suatu cara untuk menganalisis jiwa seseorang dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. Psikoterapi juga diartikan deangan penerapan teknik khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuaian diri.

Pondok Nailul Falah adalah salah salah satu pondok yang menerapkan metode tersebut bertujuan membantu pasien untuk menghilangkan guncangan kejiwaan yang muncul dengan menghilangkan penyebab yang memicuhkan atau gejala yang menyertainya. Apabila menghilangkan guncangan tidak bisa direalisasikan, maka usaha yang bisa dilakukan adalah dengan meminimalisasi dampaknya atau membantu pasien untuk beradaptasi dengan dirinya.      

 Pondok Nailul Falah memberikan terapi pada pasien yang tidak hanya mengalami masalah, ada pula yang tidak mempunyai masalah tetapi untuk meningkatkan spiritual mereka. Menangani segala masalah baik bagi kalangan anak-anak, remaja dan dewasa. Segala macam objek terapinya seperti mental, spiritual, moral dan fisik.

4.2.             Saran

Dengan banyakmya masalah yang sering bermunculan didalam kehidupan kita sekarang, kita harus lebih mengerti dan memahami diri kita dan lingkungan sekitar kita untuk mencegah adanya gangguan mental emosional, meskipun dalam diri kita tidak bermasalah tetapi lebih baiknya kita juga harus semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT untuk lebih meningkatkan spiritual kita, karena dengan keimanan dan ketakwaan yang lebih dalam diri kita akan secara langsung bisa sebagai pencegah adanya gangguan-gangguan yang bisa saja terjadi. Bukan hanya itu, kita juga perlu menjaga jasmani kita, hubungan kita dengan sekitar atau sosial kita sehingga kita termasuk individu yang mempunyai kesehatan mental.

Bukti Otentik Hasil Observasi Psikoterapi Pondok Nailul Falah